Minggu, 20 Desember 2015

Transpirasi


Transpirasi dalam bahasa Latin "Trans”  berarti "melintasi" dan "Spirare"  berarti "mengisap". Pengertian transpirasi tumbuhan adalah suatu proses penguapan atau pelepasan uap air pada tumbuhan melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Organ tumbuhan yang paling utama dalam melaksanakan proses ini adalah daun, karena pada daunlah kita jumpai stomata paling banyak. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit.
Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbondioksida dari udara. Lebih dari 20% air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun, selain dari batang, bunga dan buah. Manfaat transpirasi untuk membantu penyerapan mineral dari tanah dan menghilangkan panas pada daun. Bila laju transpirasi rendah terjadi defisiensi dan sebaliknya bila laju transpirasi tinggi maka terjadi peningkatan mineral. Umumnya penyerapan mineral dilakukan bersama dengan penyerapan air, sehingga transpirasi secara tidak langsung membantu transpor air keseluruh tubuh tanaman. 
Transpirasi ini berlangsung selama fotosintesis terjadi, yaitu sewaktu stomata daun membuka untuk pertukaran gas antara karbon dioksida dan oksigen. Transpirasi merupakan proses yang penting, serta merupakan tenaga penggerak yang mendorong naiknya air dan bahan mineral lainnya dari akar menuju daun. Naiknya material-material tersebut berkorelasi untuk melaksanakan biosintesis dalam rangka menyuplai fotosintesis, dan mendinginkan daun.
Proses transpirasi ini dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Transpirasi
1.    Faktor Eksternal
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah (Dwijoseputro, 1986):
a.    Cahaya
Laju transpirasi tanaman lebih cepat terjadi di tempat yang terang yang terkena cahaya matahari. Hal ini terutama karena cahaya merangsang pembukaan stomata pada siang hari, sehingga transpirasi bisa berjalan dengan lancar. Cahaya juga mempercepat transpirasi oleh pemanasan daun. Ketika tanaman berada di dalam kondisi gelap ataupun malam hari, maka laju transpirasi akan berkurang dibandingkan apabila tanaman terpapar cahaya.
b.    Suhu
Suhu tumbuhan pada umumnya tidak berbeda banyak dengan lingkungannya. Kenaikan suhu udara akan mempengaruhi kelembaban relatifnya. Meningkatnya suhu pada siang hari, biasanya menyebabkan kelembaban relatif udara menjadi makin rendah, sehingga akan menyebabkan perbedaan tekanan uap air dalam rongga daun dengan di udara menjadi semakin besar dan laju transpirasi meningkat. Tanaman terjadi lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi karena air menguap lebih cepat karena suhu meningkat.
c.    Kelembaban
Kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap laju transpirasi. Kelembaban menunjukkan banyak sedikitnya uap air di udara, yang biasanya dinyatakan dengan kelembaban relatif. Makin besar tekanan uap air di udara, maka akan semakin lambat laju transpirasi. Sebaliknya apabila sedikit tekanan uap air di udara maka maka laju transpirasinya akan semakin cepat. Tingkat difusi meningkat setiap substansi sebagai perbedaan dalam konsentrasi zat di dua daerah increases. Ketika udara sekitarnya kering, difusi air dari daun berlangsung lebih cepat.
d.   Angin
Angin adalah suatu perpindahan masa udara dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam perpindahan masa udara ini, angin akan membawa masa uap air yang berada di sekitar tumbuhan, sehingga dapat menurunkan tekanan uap air disekitar daun dan dapat mengakibatkan meningkatnya laju transpirasi. Apabila angin bertiup terlalu kencang, dapat mengakibatkan keluaran uap air melebihi kemampuan daun untuk menggantuinya dengan air yang berasal dari tanah, sehingga lama kelamaan daun akan mengalami kekurangan air. Ketika tidak ada angin, udara sekitar daun menjadi semakin lembab sehingga mengurangi laju transpirasi. Ketika angin hadir, udara lembab dibawa pergi dan digantikan oleh udara kering.
e.    Keadaan Air Tanah
Laju transpirasi sangat bergantung pada ketersediaan air di dalam tanah, karena setiap air yang hilang dalam proses transpirasi harus dapat segera diganti kembali, yang pada dasarnya berasal dari dalam tanah. Berkurangnya air di dalam tanah akan menyebabkan berkurangnya pengaliran air ke daun dan hal ini akan menghambat laju transpirasi. Tanaman tidak bisa terus terjadi cepat jika kehilangan air yang tidak dibuat oleh pengganti dari tanah. Bila penyerapan air oleh akar gagal mengikuti laju transpirasi, kehilangan turgor terjadi, dan tutup stomata. Ini segera mengurangi laju transpirasi (serta fotosintesis). Jika hilangnya turgor meluas ke seluruh daun dan batang, layu tanaman.
2.    Faktor Internal
Adapun faktor-faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi preses transpirasi antara lain :
a.    Penutupan stomata
Dengan terbukanya stomata lebih lebar, air yang hilang lebih banyak tetapi peningkatan kehilangan air lebih sedikit untuk masing-masing satuan penambahan pelebaran stomata. Banyak faktror yang mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata, yang paling berpengaruh adalah tingkat cahaya dan kelembapan. Pada sebagian besar tanaman, cahaya dan kelembapan dalam daun yang rendah, sel-sel pengawal kehilangan tugornya mengakibatkan penutupan stomata.
b.    Jumlah dan ukuran stomata
Kebanyakan daun dan tanaman yang produktifmempunyai banyak stomata pada kedua sisidaunnya. Jumlah dan ukuran stomata yangdipengaruhi oleh genotip dan lingkungan.
c.    Jumlah Daun
Semakin luas daerah permukaan daun, makin besar transpirasinya.
d.   Penggulungan atau pelipatan daun
Banyak tanaman yang mempunyai mekanisme dalam daun yang menguntungkan pengurangan transpirasi apabila ketersediaan air terbatas.
e.    Kedalaman dan Proliferasi Akar
Perakan yang lebih dalam meningkatkan ketersediaan air dan proliferasi akar meningkatkan pengambilan air dari suatu satuan volume tanah sebelum terjadi pelayuan tanaman.

B. Perhitungan Laju Transpirasi
 


Laju Transpirasi =

C. Cara menghitung luas daun
Untuk menghitung luas daun dapat dilakukan dengan metode kertas Milimeter. Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Untuk menghitung luas daun dengan kertas milimeter dengan ketentuan apabila lebih dari setengah kotak dihitung 1 cm2 dan apabila kurang dari setengah kotak tidak dihitung.

D. Fungsi Transpirasi Tumbuhan
Beberapa keuntungan bagi tumbuhan tersebut yaitu mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui pembulih xilem,  menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, dan sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu daun.  pengangkutan unsur hara tetap dapat berlangsung jika transpirasi tidak terjadi. Akan tetapi, laju pengangkutan terbukti akan berlangsung lebih cepat jika transpirasi berlangsung secara optimum. Transpirasi jelas merupakan suatu proses pendinginan, pada siang hari radiasi matahari yang diserap daun akan meningkatkan suhu daun. Jika transpirasi berlangsung maka peningkatan suhu daun ini dapat dihindari. Transpirasi itu suatu akibat yang tidak dapat dielakkan. Luasnya permukaan daun yang ada di udara itu suatu kondisi yang menyebabkan penguapan harus terjadi. Pada tanaman, transpirasi itu pada hakikatnya suatu penguapan air baru yang membawa garam-garam mineral dari tanah. Transpirasi juga bermanfaat di dalam hubungan penggunaan sinar matahari. Kenaikan temperatur yang membahayakan dapat dicegah karena sebagian dari sinar matahari yang memancar itu digunakan untuk penguapan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar